Pada tulisan ini, Pembelajaran Pengelolaan Bengkel Teaching Factory oleh
Siswa SMK sebagai implementasi program yang memfasilitasi kepemimpinan siswa
dibatasi berdasarkan tahapan model prakarsa perubahan dengan alur BAGJA (Buka,
Ajak, Gerakkan, Jaga, Amati).
Tahapan model prakarsa perubahan dengan alur BAGJA
Untuk melaksanakan Pembelajaran dengan melibatkan unsur Kepemimpinan
siswa, dibutuhkan program yang terintegrasi dan kolaboratif pada mata pelajaran
produktif. Kegiatan pembelajaran ini hanya akan terlaksana ketika tim guru mata
pelajaran produktif memahami tujuan dan arah aktivitas pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Berikut ini adalah contoh deskripsi program dan uraian aktivitas yang
bisa dilaksanakan menggunakan Konsep BAGJA.
1. Buka:
Memperkenalkan Konsep dan Tujuan Program
- Deskripsi: Mengawali program dengan
memperkenalkan konsep pengelolaan bengkel, standar AHASS, dan model
Teaching Factory. Jelaskan tujuan program dan manfaatnya bagi siswa.
Aktivitas:
- Sesi Informasi: Presentasi tentang pengelolaan
bengkel dan standar AHASS.
- Diskusi Kelas: Diskusikan tujuan program dan
bagaimana siswa akan berperan dalam pengelolaan bengkel.
- Tanya Jawab: Sesi tanya jawab untuk
menjelaskan konsep dan tujuan program.
- Keterlibatan Siswa: Siswa memberikan suara
mereka mengenai pemahaman dan harapan mereka dari program ini.
2. Ajak: Melibatkan Siswa
dalam Perencanaan
- Deskripsi: Mengajak siswa untuk aktif dalam
merencanakan program dan menyusun jadwal praktik.
Aktivitas:
- Workshop Perencanaan: Bentuk kelompok siswa
untuk merencanakan detail pengelolaan bengkel, termasuk jadwal praktik
rolling dan pembagian tugas.
- Rencana Aksi: Setiap kelompok menyusun rencana
aksi dan tanggung jawab untuk setiap tugas.
- Pemilihan Proyek: Siswa memilih area spesifik
dalam pengelolaan bengkel yang mereka minati.
- Keterlibatan Siswa: Siswa memiliki pilihan
dalam menentukan peran dan tanggung jawab mereka.
3. Gerakkan: Implementasi
Pengelolaan Bengkel
- Deskripsi: Melaksanakan program sesuai dengan
rencana yang telah dibuat dan menerapkan prinsip Teaching Factory.
Aktivitas:
- Praktik di Bengkel: Siswa menjalankan tugas
mereka di bengkel sesuai jadwal rolling, termasuk servis, perawatan, dan
administrasi.
- Role Play: Simulasikan peran berbeda di
bengkel untuk memahami berbagai aspek manajemen.
- Pengawasan: Mentor atau pengawas memberikan
bimbingan dan dukungan selama pelaksanaan.
- Keterlibatan Siswa: Siswa secara aktif
terlibat dalam berbagai tugas praktis dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
tugas.
4. Jaga: Pemantauan dan Dukungan
Berkelanjutan
- Deskripsi: Memantau kemajuan program dan
memberikan dukungan kepada siswa.
Aktivitas:
- Sesi Umpan Balik: Pertemuan reguler untuk
membahas kemajuan, tantangan, dan memberikan umpan balik.
- Dukungan Teknis: Mentor memberikan bantuan
teknis dan bimbingan kepada siswa.
- Pemantauan Proses: Memantau pelaksanaan
program dan efektivitas pengelolaan bengkel.
- Keterlibatan Siswa: Siswa memberikan umpan
balik tentang proses dan menerima dukungan untuk perbaikan.
5. Amati: Evaluasi dan Refleksi
Akhir
- Deskripsi: Mengevaluasi hasil akhir dari
program dan melakukan refleksi bersama siswa.
Aktivitas:
- Evaluasi Program: Menilai hasil pengelolaan
bengkel berdasarkan standar AHASS dan prinsip Teaching Factory.
- Refleksi: Diskusi kelas mengenai pengalaman
siswa, pencapaian, dan area yang perlu diperbaiki.
- Umpan Balik: Mengumpulkan umpan balik dari
siswa tentang program dan implementasi.
- Keterlibatan Siswa: Siswa berperan aktif dalam
evaluasi dan refleksi, memberikan umpan balik tentang pengalaman mereka.
Contoh Aksi Nyata
Aksi Nyata di Kelas: Pengelolaan Bengkel Sepeda
Motor dengan mempertimbangkan suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership).
1. Buka: Memperkenalkan Konsep dan Tujuan Program
- Sesi Pengantar: Mulai dengan presentasi
tentang pengelolaan bengkel sepeda motor, standar AHASS, dan model Teaching
Factory. Diskusikan tujuan program dan manfaatnya untuk keterampilan dan
karier murid.
- Diskusi Kelas: Ajak murid berbicara tentang
pengalaman mereka sebelumnya dengan program bengkel dan apa yang mereka
harapkan dari program ini.
- Suara (Voice): Murid menyuarakan harapan dan
kekhawatiran mereka terkait program. Diskusi ini memastikan bahwa setiap
siswa merasa didengar dan diakui.
2. Ajak: Melibatkan Murid dalam
Perencanaan
- Kelompok Perencanaan: Bentuk kelompok-kelompok
kecil dan biarkan mereka merencanakan tugas masing-masing dalam
pengelolaan bengkel, seperti jadwal praktik rolling, perawatan mesin, dan
administrasi.
- Pemilihan Tugas: Biarkan murid memilih tugas
atau area yang mereka minati dan sesuai dengan keterampilan mereka,
seperti teknisi servis, pengelola stok, atau bagian administrasi.
- Pilihan (Choice): Murid memilih area atau
tugas yang sesuai dengan minat dan keterampilan mereka, meningkatkan
keterlibatan dan motivasi.
3. Gerakkan: Implementasi
Pengelolaan Bengkel
- Praktik Rolling: Terapkan jadwal praktik
rolling di mana murid bergantian menjalankan berbagai tugas di bengkel
sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
- Workshop & Role Play: Adakan workshop
praktis dan role play untuk mengasah keterampilan yang diperlukan dalam
pengelolaan bengkel.
- Kepemilikan (Ownership): Murid memiliki
tanggung jawab atas tugas mereka dan terlibat aktif dalam pengelolaan
bengkel, menciptakan rasa kepemilikan terhadap hasil kerja mereka.
4. Jaga: Pemantauan dan Dukungan
Berkelanjutan
- Sesi Umpan Balik: Adakan pertemuan rutin untuk
memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan tantangan yang dihadapi.
Diskusikan solusi bersama murid.
- Dukungan Mentor: Berikan dukungan dan
bimbingan teknis melalui mentor atau pengawas yang terlibat dalam program.
- Suara (Voice): Murid diberi kesempatan untuk
memberikan umpan balik tentang proses yang sedang berlangsung dan
mendiskusikan perbaikan dengan mentor.
5. Amati: Evaluasi dan Refleksi
Akhir
- Evaluasi Program: Lakukan evaluasi menyeluruh
terhadap hasil program dan kinerja pengelolaan bengkel berdasarkan standar
AHASS.
- Refleksi dan Diskusi: Ajak murid untuk menulis
refleksi individu tentang pengalaman mereka dan berbagi dalam diskusi
kelompok. Diskusikan pencapaian, tantangan, dan pelajaran yang dipelajari.
- Kepemilikan (Ownership): Murid terlibat dalam
refleksi dan evaluasi akhir, memberikan umpan balik tentang pengalaman
mereka dan berbagi pandangan tentang perbaikan yang mungkin dilakukan.
Demikian penulis sajikan untuk menambah referensi materi tentang implementasi pembelajaran yang lebih kaya. Tidak ada teori pembelajaran yang sempurna, kita hanya bisa menjalani sebatas apa yang kita pahami, dan melaksanakannya dengan kerelaan.
0 komentar:
Posting Komentar