Feature Top (Full Width)

Kamis, 05 September 2024

Pembelajaran Pengelolaan Bengkel Teaching Factory oleh Siswa SMK sebagai program yang memfasilitasi kepemimpinan siswa

Pada tulisan ini, Pembelajaran Pengelolaan Bengkel Teaching Factory oleh Siswa SMK sebagai implementasi program yang memfasilitasi kepemimpinan siswa dibatasi berdasarkan tahapan model prakarsa perubahan dengan alur BAGJA (Buka, Ajak, Gerakkan, Jaga, Amati).

 

Tahapan model prakarsa perubahan dengan alur BAGJA

 

Untuk melaksanakan Pembelajaran dengan melibatkan unsur Kepemimpinan siswa, dibutuhkan program yang terintegrasi dan kolaboratif pada mata pelajaran produktif. Kegiatan pembelajaran ini hanya akan terlaksana ketika tim guru mata pelajaran produktif memahami tujuan dan arah aktivitas pembelajaran yang akan dilaksanakan. 

 

Berikut ini adalah contoh deskripsi program dan uraian aktivitas yang bisa dilaksanakan menggunakan Konsep BAGJA.

 

1. Buka: Memperkenalkan Konsep dan Tujuan Program

  • Deskripsi: Mengawali program dengan memperkenalkan konsep pengelolaan bengkel, standar AHASS, dan model Teaching Factory. Jelaskan tujuan program dan manfaatnya bagi siswa.

Aktivitas:

  • Sesi Informasi: Presentasi tentang pengelolaan bengkel dan standar AHASS.
  • Diskusi Kelas: Diskusikan tujuan program dan bagaimana siswa akan berperan dalam pengelolaan bengkel.
  • Tanya Jawab: Sesi tanya jawab untuk menjelaskan konsep dan tujuan program.
  • Keterlibatan Siswa: Siswa memberikan suara mereka mengenai pemahaman dan harapan mereka dari program ini.

 

2. Ajak: Melibatkan Siswa dalam Perencanaan

  • Deskripsi: Mengajak siswa untuk aktif dalam merencanakan program dan menyusun jadwal praktik.

Aktivitas:

  • Workshop Perencanaan: Bentuk kelompok siswa untuk merencanakan detail pengelolaan bengkel, termasuk jadwal praktik rolling dan pembagian tugas.
  • Rencana Aksi: Setiap kelompok menyusun rencana aksi dan tanggung jawab untuk setiap tugas.
  • Pemilihan Proyek: Siswa memilih area spesifik dalam pengelolaan bengkel yang mereka minati.
  • Keterlibatan Siswa: Siswa memiliki pilihan dalam menentukan peran dan tanggung jawab mereka.

 

3. Gerakkan: Implementasi Pengelolaan Bengkel

  • Deskripsi: Melaksanakan program sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan menerapkan prinsip Teaching Factory.

Aktivitas:

  • Praktik di Bengkel: Siswa menjalankan tugas mereka di bengkel sesuai jadwal rolling, termasuk servis, perawatan, dan administrasi.
  • Role Play: Simulasikan peran berbeda di bengkel untuk memahami berbagai aspek manajemen.
  • Pengawasan: Mentor atau pengawas memberikan bimbingan dan dukungan selama pelaksanaan.
  • Keterlibatan Siswa: Siswa secara aktif terlibat dalam berbagai tugas praktis dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas.

 

4. Jaga: Pemantauan dan Dukungan Berkelanjutan

  • Deskripsi: Memantau kemajuan program dan memberikan dukungan kepada siswa.

Aktivitas:

  • Sesi Umpan Balik: Pertemuan reguler untuk membahas kemajuan, tantangan, dan memberikan umpan balik.
  • Dukungan Teknis: Mentor memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada siswa.
  • Pemantauan Proses: Memantau pelaksanaan program dan efektivitas pengelolaan bengkel.
  • Keterlibatan Siswa: Siswa memberikan umpan balik tentang proses dan menerima dukungan untuk perbaikan.

 

5. Amati: Evaluasi dan Refleksi Akhir

  • Deskripsi: Mengevaluasi hasil akhir dari program dan melakukan refleksi bersama siswa.

Aktivitas:

  • Evaluasi Program: Menilai hasil pengelolaan bengkel berdasarkan standar AHASS dan prinsip Teaching Factory.
  • Refleksi: Diskusi kelas mengenai pengalaman siswa, pencapaian, dan area yang perlu diperbaiki.
  • Umpan Balik: Mengumpulkan umpan balik dari siswa tentang program dan implementasi.
  • Keterlibatan Siswa: Siswa berperan aktif dalam evaluasi dan refleksi, memberikan umpan balik tentang pengalaman mereka.


Contoh Aksi Nyata

 

Aksi Nyata di Kelas: Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor dengan mempertimbangkan suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership).

 


1. Buka: Memperkenalkan Konsep dan Tujuan Program

  • Sesi Pengantar: Mulai dengan presentasi tentang pengelolaan bengkel sepeda motor, standar AHASS, dan model Teaching Factory. Diskusikan tujuan program dan manfaatnya untuk keterampilan dan karier murid.
  • Diskusi Kelas: Ajak murid berbicara tentang pengalaman mereka sebelumnya dengan program bengkel dan apa yang mereka harapkan dari program ini.
  • Suara (Voice): Murid menyuarakan harapan dan kekhawatiran mereka terkait program. Diskusi ini memastikan bahwa setiap siswa merasa didengar dan diakui.

 

2. Ajak: Melibatkan Murid dalam Perencanaan

  • Kelompok Perencanaan: Bentuk kelompok-kelompok kecil dan biarkan mereka merencanakan tugas masing-masing dalam pengelolaan bengkel, seperti jadwal praktik rolling, perawatan mesin, dan administrasi.
  • Pemilihan Tugas: Biarkan murid memilih tugas atau area yang mereka minati dan sesuai dengan keterampilan mereka, seperti teknisi servis, pengelola stok, atau bagian administrasi.
  • Pilihan (Choice): Murid memilih area atau tugas yang sesuai dengan minat dan keterampilan mereka, meningkatkan keterlibatan dan motivasi.

 

3. Gerakkan: Implementasi Pengelolaan Bengkel

  • Praktik Rolling: Terapkan jadwal praktik rolling di mana murid bergantian menjalankan berbagai tugas di bengkel sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
  • Workshop & Role Play: Adakan workshop praktis dan role play untuk mengasah keterampilan yang diperlukan dalam pengelolaan bengkel.
  • Kepemilikan (Ownership): Murid memiliki tanggung jawab atas tugas mereka dan terlibat aktif dalam pengelolaan bengkel, menciptakan rasa kepemilikan terhadap hasil kerja mereka.

 

4. Jaga: Pemantauan dan Dukungan Berkelanjutan

  • Sesi Umpan Balik: Adakan pertemuan rutin untuk memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan tantangan yang dihadapi. Diskusikan solusi bersama murid.
  • Dukungan Mentor: Berikan dukungan dan bimbingan teknis melalui mentor atau pengawas yang terlibat dalam program.
  • Suara (Voice): Murid diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang proses yang sedang berlangsung dan mendiskusikan perbaikan dengan mentor.

 

5. Amati: Evaluasi dan Refleksi Akhir

  • Evaluasi Program: Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap hasil program dan kinerja pengelolaan bengkel berdasarkan standar AHASS.
  • Refleksi dan Diskusi: Ajak murid untuk menulis refleksi individu tentang pengalaman mereka dan berbagi dalam diskusi kelompok. Diskusikan pencapaian, tantangan, dan pelajaran yang dipelajari.
  • Kepemilikan (Ownership): Murid terlibat dalam refleksi dan evaluasi akhir, memberikan umpan balik tentang pengalaman mereka dan berbagi pandangan tentang perbaikan yang mungkin dilakukan.


Demikian penulis sajikan untuk menambah referensi materi tentang implementasi pembelajaran yang lebih kaya. Tidak ada teori pembelajaran yang sempurna, kita hanya bisa menjalani sebatas apa yang kita pahami, dan melaksanakannya dengan kerelaan. 

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com